Kamis, 30 September 2010

[MOVIE REVIEW] 12 Angry Men (1957)


Director                : Sidney Lumet
Genre                   : Drama,Mystery
Cast                     : Henry Fonda, Lee J. Cobb, Ed Begley

Seorang anak menjadi tersangka sebuah kasus pembunuhan tingkat satu terhadap ayahnya sendiri, lalu dituntut hukuman mati. Hakim mempersilakan 12 juri untuk berdiskusi apakah anak ini bersalah atau tidak, keputusan bersalah atau tidak harus berdasarkan keputusan bulat 12 juri .

Berdasarkan bukti dan saksi yang memberatkan tersangka, mungkin juri beranggapan tersangka bersalah karena telah membunuh ayahnya dengan kejam, namun disaat pengambilan keputusan ada salah seorang juri atau lebih tepatnya juri no.8 ( Henry Fonda ) tidak mengangkat tangan, bukan karena yakin bahwa tersangka mutlak  tidak bersalah, juri no.8 berkata bahwa tidak mudah untuk mengangkat tangan dan menghukum mati seorang anak tanpa di diskusikan terlebih dahulu. Paling nggak dia ingin mengajak kesebelas juri lainnya berbicara sebelum mengambil keputusan. Tindakan nya membuat jengkel juri lainnya yang menganggap hal tersebut membuang buang waktu di dalam ruangan yang sempit dan panas. Apakah juri no. 8 dapat melawan kesebelas juri lainnya ?Atau malah berubah pikiran ???
Dengan melihat tahun release nya dan medianya yang hitam putih, mungkin banyak orang terutama penonton muda yang menganggapnya jadul dan membosankan, terlebih lagi setting film ini sebagian besar  diambil di ruang yang sempit dan sesak oleh 12 orang yang mungkin orang sekarang asing dengan wajah-wajah mereka.

 Menurut saya ini adalah film dengan tampilan hitam putih terbaik yang pernah saya tonton sampai saat ini. Walaupun tanpa adegan yang wah!, cuma dengan dialog-dialog antar pemain, saya yang ngantuk diawal-awal menjadi melek. Hanya karena mendengar dialog-dialog antar pemain anda dapat membanyangkan kejadian-kejadian perkara pada film tersebut.

Film ini telah dibuat remake nya pada tahun 1990an dengan judul yang sama, walaupun saya belum nonton remakenya karena susah nyarinya, ya! namanya remake biasanya tidak sebagus yang asli.

Film ini saya beri nilai 9/10 karena bisa mengubah persepsi saya terhadap film klasik dengan media black and white